Meraih Keberuntungan Dan Kesuksesan Dunia dan Akhirat

MERAIH KEBERUNTUNGAN DAN KESUKSESAN DUNIA DAN AKHIRAT
Oleh : Isa Ansori

Semua orang menginginkan keberuntungan dan kesuksesan hidup di dunia hingga akhirat. Ada yang mengatakan seseorang disebut beruntung dan sukses jika memiliki banyak uang dan harta benda lainnya. Tapi tahukah Anda bahwa menurut Allah semua orang adalah rugi dalam kedidupan dunia dan akhiratnya kecuali mereka masuk ke dalam ruang lingkup ini: Orang yang beriman, beramal sholeh, saling menasehati untuk selalu dalam kebenaran dan saling menasehati untuk selalu bersabar.

وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. الْعَصْرِ: 1-3

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (Al-Asr: 1-3)

Menurut Allah dan makhluk yang selalu ta’at kepadaNya, orang-orang yang beruntung dan sukses adalah:

1. Orang-Orang Yang Beriman

Siapakah orang yang beriman? Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim ketika ditanya oleh Jibril tentang apakah iman itu, Beliau menjawab: “Hendaklah engkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, hari kiamat dan juga percaya pada qadar baik dan buruk”. Ini adalah keimanan Islam yang meyakini bahwa Allah adalah Esa, Allah tempat bergantung, Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada seuatupun yang menyamaiNya. (QS: Al-Ikhlas: 1-4)

2. Beramal Sholeh.

Iman hendaknya diwujudkan dalam bentuk amal sholeh yaitu mengamalkan ajaran-ajaran Islam yakni melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya seperti tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Hakim dari Ibnu Umar bersabda:

تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما كتاب الله وسنتى

“Aku Tinggalkan padamu dua perkara, kamu semua tidak akan sesat selamanya ialah Kitab Allah dan Sunnahku”.

Rasulullah SAW ketika ditanya oleh Jibril tentang Islam, Beliau menjawab: “Islam adalah engkau bersaksi sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, engkau dirikan shalat, menunaikan zakat, puasa bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah jika engkau mampu”.

Secara lebih rincin Allah juga menyebutkan orang-orang mukmin yang beruntung dan sukses dalam surat Al-Mukminun 1-11:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ. الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ. إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ. فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ. أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ. الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ. الْمُؤْمِنُونَ: 1-11

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (ya’ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya”. (Al-Mukminun: 1-11).

Allah juga menyebut orang-orang yang berjihad di jalanNya (dalam arti luas) dengan harta benda dan jiwanya sebagai orang yang beruntung.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ. الصف: 10-12

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar”. (Ash-Shaaf: 10-12).

Masih banyak lagi ayat dan hadis yang menjelaskan lebih rinci tentang macam-macam amal sholeh yang tidak kami muat di sini. Kesemuanya itu hendaklah di amalkan dalam kehidupan sehari-hari bagi yang ingin beruntung dan sukses. Satu hal terpenting ketika beramal sholeh adalah niatkan kesemuanya itu ikhlas dan khusyu’ beribadah karena semata mengharap ridha Allah SWT. Rasulullah SAW ketika ditanya oleh Jibril tentang Ihsan beliau menjawab: “Engkau sembah dan beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat Allah. Jika engkau tidak dapat melihatNya, sesungguhnya Dia melihat engkau”.

3. Saling Berwasiat Untuk Selalu Melaksanakan Kebenaran Dari Allah

Setelah beriman dan beramal sholeh, agar iman dan amal sholeh itu dapat istiqomah, diperlukan suatu upaya untuk mlestarikannya ialah dengan saling berwasiat khususnya bagi sesama orang beriman dan umumnya kepada semua orang untuk selalu berada dalam kebenaran yang telah Allah tunjukkan dalam Al-Qur’an dan Hadis RasulNya. Wujud dari wasiat ini adalah dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar. Allah berfirman:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ. ال عمران: 104
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (Ali Imran: 104).

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ. آل عمران: 110

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Ali Imron: 110)

Setiap orang dalam Islam mempunyai tanggung jawab untuk mengajak dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk selalu bertaqwa kepada Allah serta mencegah dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya bermaksiat kepada Allah. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ. (التحريم : 6)

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (At-Tahrim: 6)

Nabi SAW bersabda:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: كلكم راع فمسئول عن رعيته, فالأمير الذي علي الناس راع وهو مسئول عنهم, والرجل راع علي أهل بيته وهو مسئول عنهم, والمرأة راعية علي بيت بعلها وولده وهي مسئولة عنهم, والعبد راع علي مال سيده وهو مسئول عنه, ألافكلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته. اخرجه البخاري

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinannya, Amir yang menjadi penguasa atas manusia adalah pemimpin dia akan dimintai tanggung jawab atas mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarga di rumahnya dan dia akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dia dimintai tanggung jawab atas mereka. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya, dia dimintai tanggung jawab atasnya. Ketahuilah masing-masing kamu adalah pemimpin dan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinannya”. (HR. Bukhari)

Jelas bahwa setiap orang bertanggung jawab agar iman dan amal sholeh dapat istiqamah atau konsisten dijalankan agar keberuntungan dan kesuksesan didapatkan, dan usaha untuk menjaga agar tetap konsisten adalah dengan mendakwahi diri dan orang lain untuk taqwa kepada Allah. Rasulullah SAW juga bersabda:

عن أبي سعيد الخدرى رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من راى منكم منكرا فليغيربيده,فإن لم يستطع فبلسنه,فإن لم يستطع فبقلبه,وذلك اضعف الايمان. رواه مسلم.

“Dari Abi Sa’id al Khudri RA berkata; Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa melihat diantara kamu kemunkaran maka cegahlah dengan tangannya, bila tidak mampu dengan lisannya, bila tidak mampu dengan hatinya dan yang seperti itu adalah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim).

4. Saling Berwasiat Untuk Selalu Bersabar Dalam Semua Keadaan

Sungguh perjuangan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya adalah bukan suatu pekerjaan ringan. Hawa nafsu jahat manusia selalu mengajak untuk tidak konsisten dalam melaksanakan iman, amal sholeh dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Godaan dan cobaan akan selalu datang untuk menguji keimanan dan ketaqwaan setiap orang. Diperlukan suatu kesabaran yang tinggi untuk dapat melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan dan mengahadapi segala cobaan dan ujian yang akan selalu datang. Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya menyatakan bahwa: Jika Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan memberinya beragam ujian dan cobaan.

Demikian mudah-mudahan kita termasuk orang yang sukses dan beruntung. Amin.

Tinggalkan komentar